Rabu, 08 Mei 2013

Prota, Promes, Kaldik



Prota, Promes, Kaldik
Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan.
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya.
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi pengembangan program-program selanjutnya, seperti program semester, program mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan
Program tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, rang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
Komponen yang harus ada dalam penyusunan prota adalah sebagai berikut:
a. Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran).
b. Format isian (semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, matei pokok, dan alokasi waktu).
Dalam perkembangan dan pengkajian penyusunan Prota, terdapat beragam alternatif format program tahunan. Dengan demikian guru memiliki kebebasan dalam menentukan format Prota. Format berikut ini, diadopsi dari berbagai contoh format yang pernah ada:

PROGRAM TAHUNAN                  
Satuan Pendidikan : ……………..
Mata Pelajaran : ……………..
Kelas : ……………..
Tahun Pelajaran : ……………..
Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Alokasi





Mengetahui Semarang,………………………
Kepala Sekolah Guru Kelas….
_________________ ______________________
NIP. NIP.

Secara sederhana teknik pengisian format di atas dapat dilakukan dengan melihat kurikulum utuh yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi yang di dalamnya terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran.
Yang tidak kalah pentingnya adalah mencermati alokasi waktu tiap mata pelajaran yang sudah diatur dalam Standar Isi khususnya dalam bab II tentang struktur kurikulum. Dari alokasi waktu tersebut bisa dilihat bahwa dalam satu tahun pelajaran jumlah minggu efektif berkisar 34-38 minggu.
Setelah mengetahui jumlah minggu efektif, langkah berikutnya adalah memetakan kompetensi dasar. Ada berapa kompetensi dasar dalam satu semester kemudian kita kaji kompetensi dasar mana yang memiliki substansi materi yang lebih berat. Hal tersebut kita lakukan untuk menentukan alokasi waktu.
Yang memerlukan pemikiran serius dalam penyusunan program tahunan adalah menentukan materi pokok. Hal ini lantaran dalam KTSP tidak terdapat materi pokok (layaknya KBK). Guru diberi kesempatan yang luas untuk mengapresiasi materi pokok dengan mengacu pada kompetensi dasar. Seperti dikatakan Trimo (2001) bahwa guru bukan tukang mengajar, guru juga bukan pawang. Tetapi, guru adalah ’koki’ dalam pembelajaran sehingga mutlak untuk meramu dan mendesain pembelajaran bermakna.
Program Semester
Program Semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester.
Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.
Program semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.

Program semester merupakan pemerian/penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan:
a. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
b. Format isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan).
Seperti program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya. Berikut disajikan format program semester yang disarikan dari berbagai model yang ada:

PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : ……………………..
Mata Pelajaran : ……………………..
Kelas/Semester : ……………………..
Tahun Pelajaran : ……………………..
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
JJP
Bulan (6bulan)
1
2
3
4









Mengetahui Semarang,………………………
Kepala Sekolah Guru Kelas….
_________________ ______________________
NIP. NIP.
Secara sederhana teknik pengisian program semester di atas juga sama seperti program tahunan. Beberapa komponen yang sudah ada dalam program tahunan tinggal memindah saja (SK, KD, Materi Pokok). Yang perlu pencermatan adalah perumusan indikator dan pemerian materi ke dalam bulan selama satu semester.
Indikator dalam program semester harus dirumuskan guru sesuai dengan karakteristik siswa. Indikator ibarat tujuan instruksional khusus (TIK) dalam pembelajaran sehingga perumusannya akan lebih efektif apabila menggunakan kata kerja operasional (KKO), seperti menjelaskan, menyebutkan, menganalisis, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan sejenisnya.


Kaldik
Pengertian Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran  adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran  untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Tabel  Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan:

No
Kegiatan
Alokasi Waktu
Keterangan
     1
Minggu efektif  belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
     2
Jeda tengah semester
Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
     3
Jeda antarsemester
Maksimum 2 minggu
Antara semester I dan II
     4
Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
     5
Hari libur keagamaan
 2 – 4 minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efekti
    6
Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
     7
Hari libur khusus
Maksimum 1 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
     8
Kegiatan khusus sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa

Asesmen kinerja dan Asesmen Portofolio



ASESMEN KINERJA DAN ASESMEN PORTOFOLIO
ASESMEN KINERJA
Asesmen Kinerja yaitu penilaian terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukan kemampuan siswa dalam proses dan produk. Asesmen ini sangat cocok di gunakan untuk menggambarkan proses, kegiatan atau unjuk kerja. Asesmen ini melibatkan aktivitas siswa yang membutuhkan unjuk ketrampilan tertentu atau penciptaan hasil yang telah di tentukan. Karena itu, metodologi asesmen ini memberi peluang bagi guru untuk menilai pencapapian berbagai hasil pendidikan yang sebenarnya tidak dapat di jabarkan dalam tes tertulis.
Asesmen kinerja tidak hanya bergantung pada jawaban benar atau salah. Hal-hal yang harus kita pahami tentang asesmen kinerja adalah kita mendesain dan mengembangkan asesmen kinerja untuk di gunakan kelak di kelas kita sendiri. Asesmen ini merupakan cara-cara yang efisien dan efektif untuk menilai beberapa (bukan keseluruhan) hasil-hasil dari proses pendidikan yang di pandang berguna.
Berdasarkan cara melaksanakan asesmen kinerja, dapat di kelompokan :
·       Asesmen Kinerja klasikal di gunakan untuk mengases kinerja secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan.
·       Asesmen Kinerja kelompok untuk mengases kinerja siswa secara kelompok.
·       Asesmen Kinerja individu untuk mengakses kinerja siswa secara individu.
Untuk merealsasikan asesmen kinerja ini, di mulai dengan membuat perencanaan asesmen kinerja yang meliputi tiga fase penting, yaitu:
·      Fase 1 : mendefinisikan kinerja. Pada tahap ini di tentukan jenis kinerja apa yang ingin di nilai. Misalnya kemampuan menggunakan mikroskop dapat di urai menjadi : membawa mikroskop dengan dengan benar, menggunakan lensa dengan pembesarsn kecil terlebih dahulu.
·      Fase 2 : mendesain latihab-latihan kinerja. Setelah kinerja yang akan di nilai di tentukan tahap berikutnya adalah menyediakan pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja yang akan di nilai dapat muncul. Misalnya guru akan menilai kemampuan menggunakan mikroskop, maka KBM yang akan di persiapkan adalah paktikum dengan menggunakan mikroskop
·      Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman/pencatatan hasil.
Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pihak mutlak misalnya benar-salah, dapat dimati-tidak dapat di amati. Dengan demikian nilai tengah-tengah tidak ada penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang memungkinkan penilaian memberi njilai tengah terhadap penguasaaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara kontinuum dimana pemilihan kategori di mana pemilihan kategori nilai lebih dari dua.

Berikut ini adalah contoh asesmen kinerja dalam menggunakan mikroskop dengan teknik penilai daftar ceklis.
No.
Aspek Penilaian
skala
Ya
Tidak
1
Membawa Mikroskop dengan benar


2
Menggunakan lensa dengan pembesaran kecil terlebih dahulu.


3
Mengatur pencahayaan


4
Memasang preparat


5
Memfokuskan bayangan benda



ASESMEN PORTOFOLIO
            Asesmen Portofolio merupakan asesmen otentik yang menggambarkan kemajuan belajar siswa dengan bukti-bukti yang di seleksi bersama oleh siswa dan guru. Bukti-bukti yang di kumpulkan dalam portofolio merupakan hasil seleksi bersama antara siswa dan guru yang di anggap karya terbaik dan berarti bagi siswa. Portofolio sebagai asesmen otentik dapat di gunakan untuk berbagai keperluan yaitu :
·         Mendokumentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu
·         Mengetahui bagian-bagian yang perlu di perbaiki
·         Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar
·         Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar
Berikut ini adalah contoh portofolio IPA SD yang berisi contoh contoh pekerjaan siswa.
1.         Hasil ulangan
2.         Uraian tertulis hasil kegiatan percobaan sederhana
3.         Gambar-gambar dan laporan lisan
4.         Produk berupa hasil pekerjaan proyek
5.         Laporan kelompok dan foto hasil kegiatan siswa
6.         Respon terhadaap pertanyaan open-ended masalah pekerjaan rumah
7.         Salinan piagam penghargaan
Terdapat 3 langkah dalam menerapkan portofolio yaitu:
1.      Tahap persiapan yang meliputi
a.       Menentukan jenis portofolio
b.      Menentukan tujuan penyusunan portofolio
c.       Memilih kategori-kategori pekerjaan yang akan di masukan portofolio
d.      Meminta siswa untuk memilih tugas-tugas yang akan di masukan dalam tugas portofolio.
e.       Guru mengembangkan rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa
2.      Mengatur portofolio
Portofolio di atur sesuai kesepakatan selama satu semester. Siswa harus di informasikan bahwa semua tugas atau beberapa tugas tersebut akan  dijadikan bukti dalam portofolio. Tugas-tugas yang di jadikan dokumen harus sesuai dengan tujuan portofolio kemudian di tata dan di organisir sesuai dengan ciri khas  pribadi masing-masing.
3.      Pemberian nilai akhir portofolio.
Bagian akhir yaitu menilai portofolio yang telah lengkap. Aspek yang di nilai meliputi isi portofolio dan kelengkapan portofolio yang meliputi pemberian sampul, nama pengembeng dan perencanaan (siswa dan guru) daftar isi serta refleksi diri.